OASEDATA– Jatropha curcas, dikenal sebagai "jarak pagar," merupakan tanaman yang memiliki biji kaya akan minyak. Minyak dari biji jarak dapat diolah menjadi biodiesel, menjadikannya tanaman dengan potensi besar dalam sektor energi dan lingkungan.
Penggunaan biomassa untuk menyediakan energi telah menjadi dasar perkembangan peradaban. Biomassa menyumbang porsi signifikan dari konsumsi energi primer global, dan pentingnya diprediksi akan meningkat dalam skenario energi dunia di masa depan (Vasudevan et al., 2005). Praktik agronomi yang lebih baik pada tanaman biomassa yang dikelola dengan baik juga dapat memberikan dasar untuk perbaikan lingkungan dengan membantu menstabilkan tanah tertentu, menghindari penggurunan yang sudah terjadi dengan cepat di negara-negara tropis.
Jatropha merupakan spesies serbaguna dengan banyak atribut dan potensi yang signifikan. Hampir 40% dari luas daratan di India adalah lahan tandus. Penanaman Jatropha pada lahan tandus diberi perhatian penting untuk perlindungan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan energi masa depan. Kayu dan buah Jatropha dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk bahan bakar. Biji Jatropha mengandung minyak kental yang dapat digunakan untuk pembuatan lilin dan sabun, dalam industri kosmetik, sebagai pengganti atau tambahan diesel/parafin. Penggunaan ini memiliki implikasi penting untuk memenuhi permintaan layanan energi pedesaan dan juga mengeksplorasi pengganti praktis untuk bahan bakar fosil untuk mengurangi akumulasi gas rumah kaca di atmosfer (Foidl dan Kashyap, 1999).
Jatropha, semak atau pohon yang tahan kekeringan, tersebar luas di daerah liar atau semi-budidaya di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, India, dan Asia Tenggara (Cano-Asseleih, 1986, Cano-Asseleih et al., 1989). Aplikasi komersial pertama dari Jatropha dilaporkan dari Lisbon, di mana minyak yang diimpor dari Cape Verde digunakan untuk produksi sabun dan lampu. Selain sebagai sumber minyak, Jatropha juga menyediakan tepung yang berfungsi sebagai suplemen protein yang sangat bergizi dan ekonomis dalam pakan ternak, jika toksinnya dihilangkan (Becker dan Makkar, 1998).
Jatropha dapat digunakan untuk mencegah erosi tanah, mereklamasi lahan, ditanam sebagai pagar hidup, terutama untuk menghalangi hewan ternak, dan juga ditanam sebagai tanaman komersial (Heller, 1996). Berbagai bagian tanaman memiliki nilai obat, kulit kayunya mengandung tannin, bunganya menarik lebah sehingga tanaman ini memiliki potensi produksi madu. Kayu dan buahnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk bahan bakar. Tanaman ini mudah ditanam dan tumbuh relatif cepat.
Sebagai pagar hidup, Jatropha adalah tanaman pagar yang sangat baik, umumnya ditanam di sebagian besar wilayah India sebagai pagar hidup untuk melindungi ladang pertanian dari kerusakan oleh ternak karena tidak disukai oleh sapi dan kambing. Selain itu, Jatropha juga berfungsi sebagai pupuk hijau dan pupuk. Ampas biji atau kue tekan merupakan produk sampingan dari ekstraksi minyak. Kue biji Jatropha mengandung curcin, protein yang sangat beracun mirip dengan ricin pada jarak, membuatnya tidak cocok untuk pakan ternak.
Manfaat konservasi utama dari produksi Jatropha berkaitan dengan pemulihan dan pengelolaan tanah yang lebih baik. Temuan Kumar et al. (2008) menunjukkan bahwa tanah yang terkontaminasi logam berat dapat dipulihkan dengan menggunakan kombinasi limbah industri dan strain bioinokulan yang sesuai (Azotobacter). Selain melindungi tanaman dari ternak, Jatropha mengurangi erosi angin, tekanan pada sumber daya kayu, dan meningkatkan retensi kelembaban tanah.
Industri Jatropha masih dalam tahap awal pengembangan, meskipun ada upaya keras untuk mempromosikannya. Jika berhasil, akan mengubah gambaran secara signifikan. Ada daerah di dunia di mana minat terhadap tanaman ini sangat kuat, seperti Amerika Tengah, di mana asalnya, dan Mali, di mana tanaman ini banyak ditanam sebagai pagar hidup dan banyak penelitian telah dilakukan mengenai biodiesel yang dihasilkan darinya. Jatropha adalah salah satu dari banyak biji minyak yang dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel, sabun, dan produk lainnya, memberikan harapan baru bagi energi berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
Andy Mahardika
- Administrator