OASEDATA - Presiden Republik Bolivarian Venezuela, Nicolas Maduro Moros, memberikan pandangannya mengenai debat pemilihan presiden Amerika Serikat antara Kamala Harris dan Donald Trump. Menurut Maduro, debat tersebut menunjukkan dekadensi moralitas elit politik Amerika Serikat.

Komentar Maduro disampaikan saat menutup acara "Kongres Dunia Melawan Fasisme, Neo-fasisme, dan Ekspresi Serupa" di Centro de Convenciones Parque Bolívar, Caracas, pada Rabu (11/9), atau Kamis pagi (12/9) waktu Indonesia. Acara ini dihadiri oleh sekitar 1.200 peserta dari 95 negara.

"Saya menyaksikan debat tadi malam," ujar Maduro yang mengenakan kemeja merah muda. Ia menilai bahwa pernyataan kedua calon presiden Amerika Serikat tidak memiliki relevansi dengan kebutuhan abad ke-21 maupun kepentingan rakyat.

Dalam debat tersebut, Trump sempat menyebut Venezuela, dengan menyatakan bahwa tingkat kriminalitas di Venezuela menurun karena para pelaku kriminal telah pindah ke Amerika Serikat. 

"Tingkat kejahatan di Venezuela menurun drastis karena mereka menangkap penjahat dari jalanan dan menyerahkannya kepada Harris untuk dibawa ke negara kita," kata Trump.

Sementara itu, data dari Venezuelan Observatory of Violence menunjukkan bahwa tingkat kriminalitas di Venezuela memang menurun sebesar 25 persen pada tahun 2023. Namun, tidak ada bukti yang mendukung pernyataan Trump bahwa pemerintah Venezuela menangkap pelaku kriminal dan mengirimkannya ke Amerika Serikat.

Maduro, yang didampingi oleh Wakil Presiden Delcy Rodriguez dan Menteri Luar Negeri Yvan Gil, menekankan bahwa debat tersebut tidak mengatasi masalah riil yang dihadapi rakyat Amerika maupun dunia.