OASEDATA - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuat pernyataan tegas dengan menolak mengadakan debat ketiga melawan kandidat Partai Demokrat, Kamala Harris. Melalui platform Truth Social pada Jumat (13/9), Trump mengungkapkan bahwa dua debat sebelumnya, termasuk debat terakhir dengan Harris pada Rabu (11/9), sudah cukup. "Tidak akan ada debat ketiga," tulis Trump, seperti yang dilaporkan oleh Nine News.

Tim kampanye Harris, yang terus mendorong debat tambahan, merasa bahwa pertarungan verbal ini masih diperlukan untuk memberikan pilihan yang jelas kepada pemilih. Dalam sebuah rapat umum di Charlotte pada Kamis (12/9), Harris menegaskan kembali pentingnya debat tambahan. "Kita berutang pada para pemilih untuk mengadakan debat lain. Pemilihan ini terlalu penting untuk dilewatkan begitu saja," ujarnya dengan penuh semangat.

Setelah debat di Philadelphia, Trump dengan cepat mengklaim kemenangan dan merasa tidak perlu untuk melanjutkan debat lebih lanjut. Dalam gaya khasnya, ia mengibaratkan situasi ini dengan pertarungan tinju. "Ketika seorang petarung dipukuli habis-habisan, mereka minta tanding ulang. Tapi kali ini, tidak ada pertandingan ulang. Harris dipukuli habis-habisan tadi malam," tulis Trump di Truth Social.

Namun, CNN Fact Check dan beberapa jajak pendapat yang dirilis hingga Kamis (13/9) menunjukkan hasil berbeda. Sebuah survei kilat dari CNN/SSRS yang melibatkan pemilih terdaftar, menyatakan bahwa mayoritas menyetujui bahwa Harris mengungguli Trump dalam debat tersebut, baik dari segi substansi maupun penyampaian.

Robert F. Kennedy Jr., mantan kandidat presiden independen yang kemudian mendukung Trump, turut mengomentari hasil debat. Ia memuji Trump atas substansi yang dibawa dalam debat, tetapi mengakui bahwa dari segi persiapan, gaya bicara, dan penyampaian, Harris berhasil mencuri perhatian.

Sementara itu, jadwal debat berikutnya antara calon wakil presiden, Senator Ohio JD Vance dari kubu Trump, dan Gubernur Minnesota Tim Walz dari kubu Harris, sudah ditetapkan. Keduanya akan berhadapan pada tanggal 1 Oktober dalam debat yang diselenggarakan oleh CBS, di mana sorotan besar akan kembali tertuju pada persaingan panas ini.