OASEDATA - Ribuan driver ojek online (ojol) dan kurir online dari berbagai wilayah Jabodetabek akan menggelar aksi unjuk rasa pada hari ini, Kamis (29/8/2024), mulai pukul 12.00 WIB. Aksi ini merupakan upaya para pengemudi untuk menuntut pengakuan hukum dan keadilan dari pemerintah serta perusahaan transportasi online.
Dalam pernyataan resminya, Koalisi Ojol Nasional (KON) mengumumkan bahwa aksi ini akan berlangsung di depan Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Mereka menuntut revisi dan penambahan pasal pada peraturan Kominfo No. 01/2012 tentang formula tarif layanan pos komersial. Para pengemudi menginginkan agar regulasi tersebut lebih mengakomodasi kepentingan mereka sebagai mitra ojek dan kurir online.
Adapun tuntutan utama dalam aksi ini meliputi:
-
Revisi dan Penambahan Pasal: KON meminta agar peraturan Kominfo No. 01/2012 direvisi untuk memasukkan pasal yang mengatur tarif layanan yang adil bagi para mitra ojek dan kurir online.
-
Evaluasi Bisnis Aplikator: Pemerintah diminta untuk lebih aktif mengevaluasi dan memonitor program aplikator yang dianggap tidak adil bagi pengemudi.
-
Penghapusan Program Tarif Hemat: Para driver juga menuntut penghapusan layanan tarif hemat yang dinilai tidak manusiawi dan merugikan mereka.
-
Penyeragaman Tarif: Tuntutan lainnya adalah penyeragaman tarif layanan pengantaran barang dan makanan di seluruh aplikasi.
-
Penolakan Promosi yang Merugikan: KON juga menolak promosi aplikator yang membebani pendapatan driver, serta menuntut legalisasi ojek online melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) beberapa kementerian terkait.
Menanggapi aksi ini, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menyatakan bahwa tarif layanan Grab sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Permenkominfo No. 1/2012. Tirza juga menegaskan bahwa tarif tersebut dirancang untuk menjaga pendapatan para driver serta stabilitas permintaan layanan Grab. Dia juga menekankan bahwa Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan mitra pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen.
Sementara itu, Head of Corporate Affairs Gojek Indonesia, Rosel Lavina, menyayangkan keputusan driver ojol yang mematikan aplikasi saat demo berlangsung. Gojek mengimbau agar aspirasi disampaikan secara kondusif dan tertib. Rosel juga memastikan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal selama aksi berlangsung.
Namun, meski ada jaminan dari Gojek, mengutip keterangan dari tim CNBC Indonesia melaporkan bahwa sejak pukul 10.00 WIB, layanan Gojek dan Grab mulai mengalami gangguan. Waktu tunggu pemesanan ojek online dilaporkan meningkat hingga 20 menit, dengan jarak pengemudi yang lebih jauh dari titik penjemputan. Kondisi ini juga menjadi perhatian netizen di media sosial yang ramai mengeluhkan hal serupa.
Gojek kembali mengimbau para mitranya untuk tidak terprovokasi dan tetap bekerja seperti biasa demi kenyamanan bersama.
Andy Mahardika
- Administrator