OASEDATA - Cikarang Utara, 28 Agustus 2024 Sebuah tragedi memilukan terjadi di Stasiun Lemahabang, Cikarang Utara, ketika seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta yang sedang melaju. Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Siswi yang diketahui bernama Putriyan(15), tinggal di dekat pom bensin Albarkah Urip Sumoharjo, Cikarang Utara. Sebelum melakukan tindakan tragis tersebut, Putriyan meninggalkan secarik surat yang ditujukan untuk ibunya, Mulyanah. Isi surat tersebut mencerminkan perasaan putus asa dan beban hidup yang dirasakannya, serta keinginan kuat untuk menyusul sang ayah yang sudah lebih dulu meninggal dunia.
Dalam surat yang ditemukan di lokasi kejadian, Putriyan menulis, "Mah, maaf dede belum bisa jadi yang terbaik buat mamah, dede selalu nyusahin mamah. Untuk hari ini dede gak bisa pulang ke rumah mamah. Dede pengen ngikut bapa, soalnya bapa di kuburan, dede nyusul bapa ya mah. Maafin neng mah. Mamah gausah mikirin neng, neng sayang sama mamah. Pesen neng, neng pengen di kubur di samping kuburan bapa."
Surat tersebut juga menyertakan nomor telepon yang diduga milik pacar Putriyan, yang setelah ditelusuri oleh tim, nomor tersebut terdaftar atas nama Dede Hermawan, seorang driver di perusahaan Sariwangi. Dede Hermawan, yang merasa terpukul atas kejadian ini, kini berada dalam pengawasan keluarga dan pihak berwenang untuk mendapatkan dukungan moral dan psikologis.
Kejadian ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental remaja, khususnya yang berada dalam tekanan emosional dan beban hidup yang berat. Peran keluarga, teman, dan lingkungan sekitar sangat penting untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.
Pihak kepolisian setempat saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini, termasuk mendalami hubungan Putriyan dengan orang-orang terdekatnya. Sementara itu, jenazah Putriyan telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan sebelum dimakamkan sesuai dengan keinginannya di samping makam sang ayah.
Tragedi ini menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitarnya, terutama kalangan remaja yang rentan terhadap tekanan hidup. Diharapkan, dengan kejadian ini, akan ada langkah konkret dari berbagai pihak untuk memberikan dukungan lebih kepada mereka yang membutuhkan.
Andy Mahardika
- Administrator