OASEDATA - Ibu Ana, seorang perempuan separuh baya dari Sumatera Utara, telah menarik perhatian publik dengan aktivitas uniknya. Setiap hari, Ibu Ana membuat ribuan bola tanah liat, yang kemudian dikumpulkan di setiap sudut rumahnya hingga hampir memenuhi seluruh ruangan. Aktivitas ini telah mengundang keprihatinan dari keluarganya, terutama adiknya, Dela, yang telah mengingatkannya untuk berhenti. Namun, Ibu Ana terus melanjutkan kegiatan tersebut dengan tekun, meskipun beberapa orang melihatnya sebagai tanda gangguan jiwa.
Ibu Ana bukan hanya dikenal karena kegemarannya membuat bola tanah liat. Ia juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap kebersihan. Beberapa kali, Ibu Ana terlihat membersihkan rumah-rumah tetangganya dan mengepel lantai dengan penuh semangat. Meski terlihat sangat teratur dan bersih, keanehan dalam kegiatan Ibu Ana tidak dapat diabaikan.
Menurut Dr. Jaka, seorang ahli psikolog, fenomena ini bisa dihubungkan dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Gangguan ini seringkali ditandai dengan perilaku repetitif yang sulit dikendalikan oleh penderitanya. Dalam kasus Ibu Ana, pembuatan bola tanah liat yang tidak pernah berhenti bisa menjadi manifestasi dari kecenderungan kompulsif. Dr. Jaka menjelaskan bahwa gejala OCD sering kali muncul pada usia dewasa dan dapat diperburuk oleh perubahan hormonal pada masa tua.
Lebih jauh, Dr. Jaka menambahkan bahwa gejala ini mungkin berkaitan dengan psikosis usia lanjut, di mana gangguan ini dipicu oleh ketidakseimbangan hormonal yang mempengaruhi fungsi otak. Meski demikian, Ibu Ana tetap memiliki kemampuan luar biasa dalam membaca ayat-ayat Al-Quran dengan fasih, menunjukkan bahwa meski ada gangguan mental, aspek-aspek positif dalam hidupnya tetap dapat berkembang.
Kisah Ibu Ana menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang lebih mendalam tentang gangguan psikologis yang mungkin muncul di usia tua. Penanganan yang tepat dan dukungan keluarga sangat penting dalam menghadapi kondisi seperti ini. Keberadaan bola tanah liat yang memenuhi rumah Ibu Ana bukan hanya sekadar aktivitas aneh, tetapi juga cerminan dari kondisi mental yang memerlukan perhatian serius dari masyarakat dan profesional kesehatan mental.
Untuk informasi lebih lanjut tentang gangguan obsesif-kompulsif dan psikosis usia lanjut, konsultasikan dengan ahli psikologi atau dokter spesialis yang berpengalaman.
Andy Mahardika
- Administrator