OASEDATA - Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada pekan lalu diwarnai insiden yang mengejutkan, menimbulkan kekhawatiran di kalangan mahasiswa dan civitas akademika. Insiden ini terjadi pada hari Selasa 6/8, saat salah satu mahasiswa baru dilaporkan menjadi korban tindakan kekerasan oleh petugas keamanan dari panitia dan kampus.
Menurut saksi mata, suasana orientasi yang seharusnya menjadi ajang pengenalan kampus dan budaya akademik berubah menjadi mencekam ketika seorang mahasiswa baru secara tiba-tiba ditindih oleh petugas keamanan. Penyebab pasti tindakan ini belum jelas, namun peristiwa tersebut memicu protes keras dari mahasiswa lainnya yang hadir di lokasi.
Tak berhenti di situ, kericuhan semakin memuncak ketika Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UNY, yang berusaha menenangkan situasi, justru mengalami tindakan kekerasan. Ketua BEM KM UNY dilaporkan dicekik oleh seorang dosen yang juga merupakan ketua panitia acara orientasi tersebut. Tindakan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat peran dosen seharusnya sebagai pembimbing dan pengayom mahasiswa.
Akibat dari insiden ini, mahasiswa yang terlibat mengalami cedera fisik dan dilarikan ke unit kesehatan kampus. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kampus terkait insiden ini, baik mengenai tindakan yang akan diambil terhadap pelaku maupun langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kejadian ini memunculkan berbagai reaksi dari kalangan mahasiswa dan masyarakat. Beberapa mahasiswa menuntut adanya transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini, serta mendesak pihak kampus untuk mengusut tuntas insiden kekerasan yang melibatkan mahasiswa dan dosen. Sementara itu, kelompok mahasiswa lainnya menggelar aksi damai di lingkungan kampus, menuntut reformasi dalam pelaksanaan orientasi mahasiswa baru yang selama ini dinilai kurang memperhatikan aspek keamanan dan kesejahteraan peserta.
Peristiwa ini juga mencuatkan pertanyaan lebih luas mengenai tata kelola orientasi mahasiswa di perguruan tinggi, khususnya terkait standar keamanan dan etika yang diterapkan dalam pelaksanaannya. Banyak pihak berharap, kejadian ini dapat menjadi momentum untuk perbaikan dan refleksi bagi seluruh elemen kampus dalam menciptakan lingkungan akademik yang aman, nyaman, dan berkeadilan bagi semua.
Andy Flores Noya
- Administrator