OASEDATA - Suasana sidang yang biasanya diwarnai dengan formalitas ketat mendadak berubah menjadi sorotan publik dalam kasus 7 terpidana terkait kasus Vina. Sidang yang digelar pada tanggal 4 September 2024 ini dinyatakan tertutup oleh Hakim Ketua, Arie Ferdian, SH, MH, meskipun permohonan agar sidang dilakukan secara terbuka telah diajukan oleh kuasa hukum Jutek Wongso.
Keputusan Hakim Arie Ferdian yang bersikeras melanjutkan sidang secara tertutup memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Dalam sidang tersebut, tidak ada unsur asusila yang biasanya menjadi alasan utama untuk menetapkan sidang tertutup. Hal ini semakin menimbulkan tanda tanya, terutama karena sidang PK Saka Tatal, yang serupa dalam kasus ini, sebelumnya dinyatakan terbuka.
Netizen pun ramai-ramai menyuarakan kecurigaan mereka di berbagai platform media sosial, menduga bahwa ada motif tersembunyi di balik keputusan ini. Salah satu komentar yang banyak diangkat adalah dugaan bahwa "hakim masuk angin," sebuah istilah yang sering digunakan dalam konteks kecurigaan terhadap integritas seorang hakim.
Otto Hasibuan, Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), turut angkat bicara terkait keputusan Hakim Arie Ferdian. Dalam pernyataannya, Otto tegas menyatakan bahwa jika sidang tetap dilanjutkan secara tertutup, tim PERADI tidak akan melanjutkan pengajuan Peninjauan Kembali (PK) dalam kasus ini. Otto menekankan bahwa keterbukaan dalam persidangan adalah hal yang krusial untuk menjamin transparansi dan keadilan, terutama dalam kasus yang telah menarik perhatian publik seperti ini.
Sidang tersebut juga melibatkan dua Hakim Anggota, yaitu Rizqa Yunia, SH, dan Galuh Rahma Esti, SH, MH, yang turut menyetujui keputusan Hakim Ketua untuk melanjutkan sidang secara tertutup. Meskipun demikian, sikap ngotot dari para hakim ini hanya memperkuat kecurigaan publik.
Kontroversi ini tentu menambah kompleksitas kasus Vina yang sudah penuh dengan drama hukum dan sosial. Apakah keputusan ini memang murni berdasarkan hukum atau ada kepentingan lain yang bermain? Hingga saat ini, publik masih menunggu jawaban yang jelas, sementara sidang selanjutnya menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak pihak.
Andy Mahardika
- Administrator