| # | DATA | VALUE |
|---|---|---|
| 1 | 2014 | 0.95 |
| 2 | 2015 | 0.98 |
| 3 | 206 | 1.03 |
| 4 | 2017 | 1.07 |
| 5 | 2018 | 1.1 |
| 6 | 2019 | 1.13 |
| 7 | 2020 | 1.18 |
| 8 | 2021 | 1.21 |
| 9 | 2022 | 1.21 |
| 10 | 2023 | 1.26 |
| 11 | 2024 | 1.28 |
Oasedata.com | Ratusan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menegaskan komitmen mereka untuk mencegah pemanasan global melalui Perjanjian Paris. Perjanjian ini bertujuan untuk menjaga agar kenaikan suhu bumi tidak melebihi 1,5 derajat Celsius (°C) di atas suhu era pra-industri (1850-1900).
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, laju pemanasan global semakin meningkat hingga mendekati ambang batas tersebut. Menurut lembaga riset Copernicus Climate Change Service (C3S), pada tahun 2000, suhu rata-rata permukaan bumi baru meningkat 0,7 °C dibanding era pra-industri. Laju kenaikan suhu terus berlanjut, dan hingga April 2024, suhu rata-rata permukaan bumi sudah meningkat 1,28 °C.
Berdasarkan tren ini, C3S memperkirakan kenaikan suhu bumi akan mencapai 1,5 °C pada Mei 2033, sekitar sembilan tahun dari sekarang. "Pemanasan global 1,5 °C terasa seperti kenyataan yang sangat jauh, tapi mungkin lebih dekat dari yang Anda kira," kata tim C3S di situs webnya.
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), pemanasan global 1,5 °C dapat menyebabkan bencana kekeringan, memicu kepunahan berbagai spesies, dan mengganggu produksi pangan global.
Faisal
- Administrator