OASEDATA | Jakarta - Fenomena kejahatan dunia maya semakin meruncing, dan salah satu penyebabnya adalah kelalaian warganet sendiri yang secara tidak sengaja 'mengumbar' data pribadi mereka di ranah digital. Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI) mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi mereka secara online.
Dunia digital saat ini memberikan kemudahan yang luar biasa bagi masyarakat modern. Namun, di balik kemudahan itu, juga terbuka peluang bagi terjadinya tindak kejahatan.
Direktur Eksekutif LKDI, Khalid Basmalah, menekankan bahwa fenomena masyarakat digital Indonesia sangat signifikan. Berdasarkan laporan Meta dan Bain & Company tahun 2022, jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan mencapai 168 juta orang. Angka ini naik sebanyak 9,09 persen dari tahun sebelumnya.
Jika pertumbuhan tersebut berlanjut konsisten, diperkirakan jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 184 juta orang, setara dengan 67 persen dari total populasi Indonesia yang pada Januari 2023 mencapai 276,4 juta jiwa.
Menurut laporan We Are Social dan Melwater bertajuk Digital 2023, jumlah pengguna internet di Indonesia per Januari 2023 mencapai 212,9 juta, atau 77 persen dari total populasi.
Ketertarikan masyarakat terhadap dunia maya tidak lepas dari kemudahan yang ditawarkan. Namun, demi kemudahan tersebut, banyak orang telah 'mengungkapkan' diri mereka secara terbuka di dunia maya, tanpa menyadari risiko yang ada.
Data pribadi, seperti KTP, KK, ijazah, bahkan sidik jari dan identifikasi wajah, seringkali diberikan begitu saja di dunia maya tanpa pengawasan. Dan hal ini menjadi celah empuk bagi pelaku kejahatan digital.
Para penjahat digital menggunakan data ini untuk mempromosikan produk mereka, seperti investasi, pinjaman online, atau judi online, dengan berbagai cara, mulai dari persuasif hingga intimidatif. Akibatnya, banyak masyarakat yang menjadi korban berbagai jenis kejahatan daring, seperti phising, penipuan, dan cyber bullying.
Ini adalah situasi yang sangat berbahaya, di mana perampok dunia maya semakin berani beraksi. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap keamanan data pribadi dan memperhatikan tindakan mereka secara online.
Sebagaimana diungkapkan oleh Bang Napi, karakter populer, "Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan." Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk berhati-hati dan waspada di dunia maya.
Bagikan :
Licuan
- Administrator