# | DATA | VALUE |
---|---|---|
1 | null | 0 |
OASEDATA - Pandemi Covid-19 yang meledak pada tahun 2020 memunculkan gejolak ekonomi di semua dunia. Pada 2020 pertumbuhan ekonomi global -2,8%, anjlok dibanding 2019 yang pertumbuhannya 2,8%.
Demikian pula pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi -2,07% pada 2020, jatuh dibanding 2019 yang pertumbuhannya 5,02%.
Kendati seperti itu, beberapa tahun setelah pandemi, pertumbuhan ekonomi di sejumlah provinsi Indonesia tercatat menguat, justru lebih tinggi dibanding masa sebelum wabah.
Hal ini kelihatan dalam laporan bertajuk Unraveling Indonesia’s Prospects in 2024: How 5 Provinces are Set to Benefit From The Macro Trends.
Kami memperbandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi 34 provinsi Indonesia selama masa pra-pandemi (2017-2019) dan pasca-pandemi (2021-2023).
Alhasil, ada 9 provinsi yang menguat, dan penguatan paling signifikan terjadi di Maluku Utara.
Pada masa pra-pandemi (2017-2019) rata-rata pertumbuhan ekonomi Maluku Utara berada di angka 7,2%. Kemudian pada pasca-pandemi (2021-2023) rata-rata pertumbuhannya melesat jadi 20,1%.
"Tidak cuma pulih ke jenjang sebelum Covid-19, pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku Utara juga meningkat hampir 50% berkat investasi dan pertumbuhan pertambangan nikel di provinsi tersebut," demikian dikutip dari laporan Grant Thornton.
Penguatan serupa juga terjadi di provinsi Sulawesi Tengah, Papua, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Kalimantan Timur, Riau, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi Barat dengan rincian seperti yang tampak pada grafik.
Selain memetakan pertumbuhan ekonomi, Grant Thornton juga mengidentifikasi ada 5 provinsi yang berpotensi menjadi sentra pertumbuhan pada 2024, ialah Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Riau.
"Kami menyelidiki terdapat potensi tersebut pada provinsi-provinsi ini, serta potensinya yang menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi lebih lanjut," kata mereka.
Licuan
- Administrator