# | DATA | VALUE |
---|---|---|
1 | 2014 | 1244 |
2 | 2015 | 1250 |
3 | 2016 | 1097 |
4 | 2017 | 1264 |
5 | 2018 | 1250 |
6 | 2019 | 1479 |
7 | 2020 | 1858 |
8 | 2021 | 1790 |
9 | 2022 | 1797 |
10 | 2023 | 2026 |
11 | 2024 | 2398 |
Oasedata.com | Menurut data Bank Dunia, tren harga emas 99,5% (fine gold) London Fix Afternoon Price terus meningkat sejak awal tahun 2024, mencapai US$2.398 per troy ons pada Juli 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 22,9% dibandingkan dengan Juli tahun lalu (year-on-year), sekaligus mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan Bank Dunia.
Bank Dunia mengungkapkan bahwa kenaikan harga emas seringkali terkait dengan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap situasi global. Dalam laporan Commodity Market Outlook edisi Oktober 2023, Bank Dunia menyatakan, "Harga emas sering dianggap sebagai indikator ketidakpastian global."
Konflik dan ketidakpastian geopolitik sebelumnya sering diiringi dengan kenaikan harga emas. Bank Dunia juga menambahkan, "Jika terjadi konflik yang lebih luas di Timur Tengah, harga emas kemungkinan akan meningkat lagi dari level yang sudah tinggi, karena investor beralih ke aset-aset yang lebih aman (safe-haven)."
Menurut World Gold Council (WGC), tahun ini harga emas menguat karena meningkatnya permintaan dari investor, baik dari kalangan bank sentral maupun pasar di luar bursa atau over-the-counter (OTC). Louise Street, analis pasar senior WGC, dalam siaran pers pada Selasa (30/7/2024), menyatakan, "Kenaikan harga emas yang memecahkan rekor telah menjadi perhatian utama karena permintaan kuat dari bank sentral dan dukungan harga dari pasar OTC yang trennya konsisten sepanjang tahun."
Di pasar OTC, minat berkelanjutan terhadap emas datang dari investor institusional dan investor berkekayaan tinggi, termasuk family offices, yang beralih ke emas untuk diversifikasi portofolio mereka. "Di pasar OTC terdapat minat yang berkelanjutan terhadap emas dari kalangan investor institusional dan investor berkekayaan tinggi, termasuk family offices, karena mereka beralih ke emas untuk diversifikasi portofolio," lanjut Louise Street.
Faisal
- Administrator