# | DATA | VALUE |
---|---|---|
1 | 2014 | 437307 |
2 | 2015 | 106603 |
3 | 2016 | 58573 |
4 | 2017 | 684247 |
5 | 2018 | 1065843 |
6 | 2019 | 1743139 |
7 | 2020 | 194910 |
8 | 2021 | 497436 |
9 | 2022 | 433225 |
10 | 2023 | 827821 |
11 | 2024 | 1070251 |
Oasedata.com | Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diperoleh Databoks menunjukkan bahwa luas perhutanan sosial di Indonesia telah mencapai 7,21 juta hektare (ha) pada Agustus 2024. Penambahan luas perhutanan sosial ini mengalami fluktuasi setiap tahunnya.
KLHK mencatat akumulasi luas perhutanan sosial dari tahun 2007 hingga 2014 sebesar 437,3 ribu ha. Pada tahun berikutnya, luas perhutanan sosial bertambah sebesar 106,6 ribu ha. Angka ini kemudian mengalami peningkatan signifikan menjadi 684,24 ribu ha pada tahun 2017, dan mencapai 1,06 juta ha pada tahun 2018.
Penambahan yang cukup agresif juga terjadi pada tahun 2019 dengan penambahan sebesar 1,74 juta ha, menjadikannya penambahan tertinggi dalam sedekade terakhir. Namun, pada tahun 2020, luas penambahan perhutanan sosial menurun drastis akibat pembatasan aktivitas yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Ekspansi terus dilakukan hingga tahun 2023 dengan capaian penambahan sebesar 827,82 ribu ha. Data terbaru pada Agustus 2024 menunjukkan penambahan luas perhutanan sosial sebesar 1,07 juta ha.
Selain itu, KLHK juga mengkalkulasikan luas lahan kemitraan konservasi sebesar 321,83 ribu ha dan kemitraan kehutanan perhutani produktif (KKPP) sebesar 9,58 ribu ha. Maka, total luas akses lahan kelola masyarakat mencapai 7,55 juta ha. Pengelolaan ini melibatkan 1,36 juta kepala keluarga (KK) dengan 10,85 ribu unit SK.
Faisal
- Administrator